Kamis, 26 September 2013
Selasa, 17 September 2013
Kajian Ilmiah: Paradigma Ikhlas
Pernah tidak
kita berpikir tentang makna dari ikhlas?. Banyak orang mengatakan bahwasanya
ikhlas adalah rasa tidak mengharapkan balasan ataupun imbalan dari
siapapun ketika kita telah melakukan
suatu kebaikan kepada orang lain. Apakah salah ketika kita mengharapkan pahala
dari Allah SWT ketika kita telah melaksankan segala perintah-Nya?. Apakah
ketika kita mengharapkan surga berarti
kita tidak ikhlas dalam melaksanakan perintah-Nya?
Sebelum membahasnya lebih jauh, mari kita tinjau maknanya.
Secara terminologi:
Ikhlas adalah bersih hati atau tulus hati. (Kamus Besar Indonesia)
1. Tinjauan Al Qur’an:
Dalam Qs. Al Hadid
(57):21, Allah berfirman yang artinya:
“Berlombal-lombalah kamu untuk mendapatkan ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Itulahkarunia Allah, yang diberikan kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.”
Dari ayat diatas terlihat sekali bahwasanya mengharapkan surga bukanlah suatu hal yang keliru. Justru Allah memerintahkan umat muslim untuk berlomba-lomba mendapatkannya.
“Berlombal-lombalah kamu untuk mendapatkan ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Itulahkarunia Allah, yang diberikan kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.”
Dari ayat diatas terlihat sekali bahwasanya mengharapkan surga bukanlah suatu hal yang keliru. Justru Allah memerintahkan umat muslim untuk berlomba-lomba mendapatkannya.
2.
Tinjauan Logika:
Analoginya,
jikalau disebutkan bahwasanya mengharapkan surga dalam menjalankan perintahNya
adalah suatu hal yang tidak benar. Hal itu sama seperti kita dilarang
mengharapkan gaji dalam pekerjaan kita. Padahal satu;satunya motivasi kita
untuk bekerja adalah untuk mendapatkan gaji dan dari gaji tersebut kiita dapat
menghidupi diri kita sendiri, keluarga, dan orang banyak.
Hal
diatas sama halnya dengan surga. Justru Allah ‘memunculkan ide’ surga dan
neraka sebagai sistem reward and punishment
agar menusia senantiasa termotivasi untuk menjalankan perintah dan menjauhi
laranganNya. Karena Allah menciptakan manusia mempunyai fitrah yang selalu
menginginkan kebahagiaan. Bayangkan ketika Allah tidak menggunakan strategi reward and punishment, bisa saya
pastikan manusia akan bertindak semaunya. Melakukan kerusakan dan manusia tidak
menggubris perintah Allah. Hal itu sangatlah logis, karena untuk apa kita
menjalankan perintahNya jikalau ketika kita tidak menjalankan perintahNya kita
tidak akan merugi dan begitupun sebaliknya.
Dari kedua tinjauan diatas, dapat saya
simpulkan bahwa mengharapkan pahala dan
mengharapkan surga bukan berarti kita tidak Ikhlas dam menjalankan peritah
Allah SWT.
Kamis, 22 Agustus 2013
Karya Tulis Ilmiah: Pengaruh Air Kelapa Terhadap Kecepatan Perkecambahan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kacang
hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk
suku polong-polongan
(Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai
sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan
legum, setelah kedelai dan kacang tanah.
Bagian paling bernilai ekonomi
adalah bijinya. Biji kacang hijau direbus hingga lunak dan dimakan sebagai
bubur
atau dimakan langsung. Biji matang yang digerus dan dijadikan sebagai isi onde-onde, bakpau, atau gandas turi. Kecambah kacang hijau menjadi sayuran yang umum dimakan di
kawasan Asia Timur dan Asia
Tenggara dan dikenal sebagai tauge. Kacang hijau bila direbus cukup lama akan pecah dan pati yang terkandung dalam bijinya akan keluar dan mengental,
menjadi semacam bubur. Tepung biji kacang hijau, disebut di pasaran sebagai tepung hunkue, digunakan dalam pembuatan kue-kue dan cenderung membentuk gel. Tepung ini juga dapat diolah menjadi mi
yang dikenal sebagai soun.
Kacang hijau memiliki kandungan protein yang cukup tinggi dan merupakan sumber mineral penting, antara lain kalsium dan fosfor. Sedangkan kandungan lemaknya merupakan asam lemak tak jenuh.
Kandungan kalsium dan fosfor pada
kacang hijau bermanfaat untuk memperkuat tulang. Kacang hijau juga mengandung
rendah lemak yang sangat baik bagi mereka yang ingin menghindari konsumsi lemak
tinggi. Kadar lemak yang rendah dalam kacang hijau menjadikan bahan makanan
atau minuman yang terbuat dari kacang hijau tidak mudah berbau.
Lemak kacang hijau tersusun atas 73%
asam lemak tak jenuh dan 27% asam lemak jenuh. Umumnya kacang-kacangan memang
mengandung lemak tak jenuh tinggi. Asupan lemak tak jenuh tinggi penting untuk
menjaga kesehatan jantung.
Kacang hijau mengandung vitamin B1
yang berguna untuk pertumbuhan dan vitalitas pria. Maka kacang hijau dan
turunannya sangat cocok untuk dikonsumsi oleh mereka yang baru menikah.
Kacang hijau juga mengandung multi
protein yang berfungsi mengganti sel mati dan membantu pertumbuhan sel tubuh,
oleh karena itu anak-anak dan wanita yang baru saja bersalin dianjurkan untuk mengkonsumsinya.
Karena
kandungannya banyak bermanfaat bagi tubuh,
kacang hijau banyak dikonsumsi, baik diolah menjadi bubur hingga kecambahnya pun biasa digunakan untuk
menu masakan.
Dalam
menanam kecambah kacang hijau, cairan sangatlah dibutuhkan dalam
pertumbuhannya, sehingga memerlukan penyiraman dengan teratur. Banyak sekali
media yang dapat digunakan masyarakat dalam menyiram tanaman kacang hijau,
salah satunya adalah air kelapa.
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa air kelapa kaya akan potasium (kalium) hingga 17 %. Selain kaya mineral,
air kelapa juga mengandung gula antara 1,7 sampai 2,6 % dan protein 0,07 hingga
0,55 %. Mineral lainnya antara lain natrium (Na), kalsium (Ca), magnesium (Mg),
ferum (Fe), cuprum (Cu), fosfor (P) dan sulfur (S). Disamping kaya mineral, air
kelapa juga mengandung berbagai macam vitamin seperti asam sitrat, asam
nikotinat, asam pantotenal, asam folat, niacin, riboflavin, dan thiamin.
Terdapat pula 2 hormon alami yaitu auksin dan sitokinin sebagai pendukung
pembelahan sel embrio kelapa.Penelitian di National Institute of Molecular Biology and Biotechnology (BIOTECH) di UP Los Baños, Filipina mengungkapkan bahwa dari air kelapa dapat diekstrak hormon yang kemudian dibuat suatu produk suplemen disebut cocogro.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk hormon dari air kelapa ini mampu meningkatkan hasil kedelai hingga 64%, kacang tanah hingga 15% dan sayuran hingga 20-30%. Dengan kandungan unsur kalium yang cukup tinggi, air kelapa dapat merangsang pembungaan pada anggrek seperti dendrobium dan phalaenopsis. Untuk itu, peneliti tertarik meneliti tentang “Pengaruh Air Kelapa Terhadap Kecepatan Perkecambahan Kacang Hijau”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di
atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
a.
Adakah pengaruh air kelapa
terhadap kecepatan perkecambahan biji kacang hijau?
b.
Jikalau ya, bertambah cepat, lambat,
ataukah tidak tumbuh sama sekali?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian rumusan masalah
di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Untuk mengetahui
dan menganalisis adakah pengaruh kecepatan perkecambahan antara kacang hijau
yang disiram dengan air biasa (PDAM) dengan air kelapa.
b. Untuk mengetahui dan
menganalisis perbandingan laju perkecambahan antara kacang hijau yang disiram
dengan air biasa (PDAM) dengan air kelapa.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian yang peneliti lakukan adalah sebagai berikut:
- Dapat menerapkan penanaman kacang hijau yang lebih efektif dan efisien.
- Bagi para petani, dapat digunakan sebagai pedoman dalam pembudidayaan kacang hijau.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Perkecambahan
Perkecambahan adalah tumbuhnya embrio dalam
biji secara perlahan menjadi tumbuhan dewasa. Adapun tahapan pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan sehingga terjadinya perkecambahan adalah sebagai berikut.
1. Pembelahan
sel : Jumlah bertambah banyak
2. Spesialisasi
: Sel-sel yang sejenis berkelompok
3. Diferensiasi
sel : Sel-sel mengalami perbedaan bentuk dan fungsi
4. Organogenesis
sel : Proses pembentukkan organ-organ
tumbuhan
5. Morfogenesis
sel : Organ satu
dengan yang yang lain memiliki kekhususan dalam bentuk dan fungsi
6. Perkecambahan
: Proses
pertumbuhan biji menjadi makhluk hidup baru
Urutan proses perkecambahan diawali dengan
proses imbibisi, yaitu masuknya air kedalam biji. Kemudian dilanjutkan
dengan aktifnya enzim-enzim untuk proses metabolisme yang digunakan untuk
membongkar cadangan makanan dalam kotiledon/endosperm. Hasil pembongkaran
tersebur berupa sumber energi sebagai bahan penyusun komponen sel dan
pertumbuhan embrio. Selanjutnya embrio tumbuh dan berkembang.
Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan
dibedakan atas dua tipe, yaitu perkecambahan hipogeal dan perkecambahan
epigeal.
1. Perkecambahan Hipogeal
Apabila terjadi pembentangan ruas batang
teratas atau epikotil sehingga daun lembaga tertarik ke atas tanah tetapi
kotiledon tetap di dalam tanah. Contoh: perkecambahan pada biji kacang
tanah dan kacang kapri.
2. Perkecambahan Epigeal
Apabila terjadi pembentangan ruas batang di
bawah daun lembaga atau hipokotil sehingga mengakibatkan daun lembaga dan
kotiledon terangkat ke atas tanah. Contoh: perkecambahan pada biji buncis dan
biji jarak.
B. Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Perkecambahan Tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan juga
dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
1. Faktor
Internal
a) Genetik
(hereditas)
Gen adalah faktor pembawa sifat menurun yang
terdapat dalam sel makhluk hidup. Gen bekerja untuk mengkodekan aktivitas dan
sifat yang khusus dalam pertumbuhan dan perkembangan.
b) Enzim
Enzim merupakan suatu makromolekul (protein)
yang mempercepat suatu reaksi kimia dalam tubuh makhluk hidup (biokatalisator).
Suatu rangkaian reaksi dalam tubuh makhluk hidup tidak dapat berlangsung hanya
melibatkan satu jenis enzim. Perbedaan jenis gen menyebabkan terjadinya
perbedaan respons pertumbuhan terhadap kondisi lingkungan yang sama.
c) Hormon
(fitohormon)
Hormon merupakan zat pengatur tumbuh, yaitu
molekul organik yang dihasilkan oleh satu bagian tumbuhan dan ditransportasikan
ke bagian lain yang dipengaruhinya. Hormon dalam konsentrasi rendah menimbulkan
respons fisiologis. Terdapat 2 kelompok hormon yaitu
a. Hormon pemicu pertumbuhan (auksin, giberelin dan sitokinin)
b. Hormon penghambat pertumbuhan (asam absisat, gas etilen, hormon kalin dan asam traumalin)
a. Hormon pemicu pertumbuhan (auksin, giberelin dan sitokinin)
b. Hormon penghambat pertumbuhan (asam absisat, gas etilen, hormon kalin dan asam traumalin)
1) Hormon
Auksin
Asal kata : Bahasa Latin
Penemu : Fritz Went (peneliti asal belanda)
Objek penelitian : Rumput (Avena sativa)
Hasil penelitian : mengekstraks zat pengatur
fototropisme pada tumbuhan rumput
Kesimpulan : auksin banyak diproduksi di
jaringan meristem. Kadar auksin dipengaruhi oleh cahaya matahari, dan auksin
mempengaruhi percepatan pembelahan sel pada daerah meristem apikal
Struktur auksin yang paling dikenal adalah IAA
(Indol Acetik acid), yang mirip dengan asam amino triptophan. Aktivitasnya
dihambat oleh cahaya matahari. Auksin disintesis di meristem apikal, daun-daun
muda dan biji. Fungsi hormon auksin yaitu, merangsang pemanjangn sel pada
daerah titik tumbuh, merangsang pembentukkan akar, merangsang pembentukkan buah
tanpa biji (partenokarpi), merangsang differensiasi jaringan pembuluh,
merangsang absisi (pengguguran pada daun) dan berperan dalam dominansi apikal.
2) Hormon
Giberelin
Asal kata : Bahasa Latin
Penemu : Ewiti. Kurosawa
Objek penelitian : Tanaman padi (Oryza sativa)
yang terkena penyakit foolish seedling (tanaman pucat dan luar biasa panjang)
dan jamur Gibberella fujikuroi
Hasil penelitian : mengisolasi giberelin dari
jamur Gibberella fujikuroi, yang diberi nama giberelin (GA/Giberelic acid)
Kesimpulan : pemanfaatan giberelin secara umum
menyebabkan pertumbuhan raksasa
Fungsi giberelin adalah merangsang
pemanjangan batang dan pembelahan sel, merangsang perkecambahan biji, memecah
dormansi biji dan merangsang pembungaan dan pembuahan.
3) Hormon
Sitokinin
Asal kata : Bahasa Latin
Penemu : Van Overbeek
Objek penelitian : pertumbuhan embrio dan air
kelapa muda
Hasil penelitian : mengisolasi zat yang menyebabkan
pembelahan sel (sitokinesis) yang disebut kinetin
Jenis : Kinetin, Zeatin (pada jagung) benzil amino purin
Kesimpulan : pemanfaatan sitokinin secara umum menyebabkan pertumbuhan
tunas-tunas samping (lateral) sehingga tanaman menjadi rimbun
Fungsi sitokinin bersama auksin dan giberelin adalah merangsang
pembelahan dan pemanjangan sel, menghambat dominansi apikal oleh auksin,
merangsang pertumbuhan kuncup lateral, merangsang pemanjangan titik tumbuh,
mematahkan dormansi biji serta merangsang pertumbuhan embrio, merangsang
pembentukan akar cabang, menghambat pertumbuhan akar adventive, menghambat
proses penuaan (senescence) daun, bunga dan buah dengan cara mengontrol proses
kemunduran yang menyebabkan kematian sel-sel daun.
4) Hormon
Asam Absisat (ABA)
Asal kata : Bahasa Latin
Penemu : P.F. Wareing dan F.T. Addicott
Objek penelitian : buah kapas
Hasil penelitian : Mendorong terjadinya perontokkan (absisi) pada
tumbuhan
Jenis : Kinetin, Zeatin (pada jagung) benzil amino purin
Kesimpulan : hormon yang menyebabkan
kerontokan ada saun dan buah
Fungsi hormon Asam Absisat (ABA) adalah
mengurangi kecepatan pembelahan dan pemanjangan di daerah titik tumbuh, memacu
pengguguran daun pada saat kemarau untuk mengurangi penguapan air, membantu
menutup stomata daun untuk mengurangi penguapan, mengurangi kecepatan
pembelahan dan pemanjangan sel bahkan menghentikannya, memicu berbagai jenis
sel tumbuhan untuk menghasilkan gas etilen dan memacu dormansi biji agar tidak
berkecambah.
5) Hormon
Gas Etile
Asal kata : Bahasa Latin
Penemu : R. Gene (1934)
Objek penelitian : buah yang masak
Hasil penelitian : Gas etilen mempercepat
pemasakan buah
Jenis : hormon tumbuhan yang berbentuk gas
Kesimpulan : Pembentukkan gas etilen
dipengaruhi oleh O2 dan dihambat oleh CO2
Fungsi hormon gas etilen adalah
mempercepat pematangan buah, menghambat pemanjangan akar, batang dan
pembungaan, menyebabkan pertumbuhan batang menjadi kokoh dann tebal, merangsang
proses absisi, interaksi antara etilen dengan auksin memacu proses pembungaan
dan interaksi antara etilen dengan giberelin mengontrol rasio bunga jantan
dengan bunga betina pada tumbuhan monoceus.
6) Hormon
Luka/Kambium luka/Asam Traumalin
Hormon yang merangsang sel-sel daerah luka
menjadi bersifat meristematik sehingga mampu mengadakan penutupan bagian yang
luka. Vitamin B12 (riboflavin), piridoksin (vit. B6) asam ascorbat (vit. C),
thiamin (vitamin B1), asam nikotinat merupakan jenis vitamin yang dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan pertumbuhan dan perkembangan. Vitamin berperan
sebagai kofaktor.
7) Hormon
Kalin
Dihasilkan pada jaringan meristem. Memacu
pertumbuhan organ tubuh tumbuhan Jenisnya adalah:
· Fitokalin
: memacu pertumbuhan daun
· Kaulokalin:
memacu pertumbuhan batang
· Rhizokalin:
memacu pertumbuhan akar
· Anthokalin:
memacu pertumbuhan bunga dan buah
Florigen hormon tumbuhan yang khusus
merangsang pembentukan bunga.
2. Faktor
Eksternal
a) Unsur
Hara
Kebutuhan unsur hara untuk proses pertumbuhan
dan perkembangan adalah sebagai berikut.
1) Unsur
makro
2) Unsur
hara yang dibutuhkan dalam jumlah banyak: C, H, O, N, S, P K, S, Ca, dan Mg
3) Unsur
hara yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit: Fe, B, Mn, Cu, Zn, Mo, Cl dan Ni
4) Unsur
karbon diambil tumbuhan dalam bentuk CO2
5) Unsur
hidrogen diambil tumbuhan dalam bentuk H2O
6) Oksigen
diambil tumbuhan dalam bentuk CO2, H2O dan O2
7) Unsur C,
H, dan O merupakan unsur utama penyusun Karbohidrat, lemak dan protein.
Gejala kekurangan unsur hara disebut
defisiensi.
b) Suhu
Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh
suhu. Suhu yang baik untuk pertumbuhan adalah suhu optimum. Pertumbuhan dan
perkembangan akan terhambat bila berada pada suhu minimum dan maksimum.
Vernalisasi adalah peningkatan perkecambahan atau pembungaan oleh suhu rendah.
Istilah vernalisasi diperkenalkan oleh Trofim Denisovich Lysako tahun 1920.
c) Kelembaban
Kelembaban tanah dan kelembaban udara
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Tanah yang lembab dan udara
yang kering mempercepat pertumbuhan dan perkembangan.
d) Cahaya
Cahaya (merah, biru, nila dan violet) berperan
sebagai sumber energi dalam proses fotosintesis. Pertumbuhan kecambah ditempat
yang teduh akan berlangsung cepat, tetapi abnormal. Daun tanaman yang terkena
cahaya lebih kecil dan mesofilnya lebih tebal dibandingkan yang sedikit
mendapat cahaya. Stomata tanaman yang terkena cahaya ukurannya kecil dengan
jumlah yang banyak dibandingkan yang sedikit mendapat cahaya
Akar tanaman yang terkena cahaya lebih lebat dibandingkan yang sedikit mendapat cahaya.
Akar tanaman yang terkena cahaya lebih lebat dibandingkan yang sedikit mendapat cahaya.
Efek fotoperiodisme, merupakan respon tumbuhan
terhadap panjang pendek sinar matahari. Fotoperiodisme pada tumbuhan
dikendalikan oleh fitokrom (Sterling B. Hendrik). Berdasarkan respos tumbuhan terhadap
panjang pendeknya waktu penyinaran, tumbuhan dibedakan atas:
1) Tumbuhan hari pendek (short day
plant)
Tumbuhan yang berbunga ketika siang hari
kurang dari 12 jam.
2) Tumbuhan hari panjang (long day
plant)
Tumbuhan yang berbunga ketika siang hari lebih
panjang dari 12 jam.
3) Tumbuhan
hari netral (neutral day plant)
Tumbuhan yang berbunga tidak dipengaruhi oleh
panjang pendeknya penyinaran matahari.
e) Air
Air merupakan senyawa yang penting untuk
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Air sebagai pelarut unsur hara dalam
tanah, dan memelihara temperatur tanah. Pertumbuhan berlangsung efektif pada
malam hari, karena kandungan air dalam tumbuhan lebih tinggi dari pada siang
hari.
f) pH
pH sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan
dan perkembangan tumbuhan. Pada kondisi pH normal, kandungan unsur-unsur yang
diperlukan seperti Ca, Mg, P dan K cukup tersedia. pH asam memiliki kandungan
unsur Al, Mo, Zn yang dapat meracuni tumbuhan
.C. Kacang Hijau
Kerajaan:
|
|
Divisi:
|
|
Kelas:
|
|
Ordo:
|
|
Famili:
|
|
Genus:
|
|
Spesies:
|
V.
radiata
|
Indonesia adalah negara agraris yang sangat kaya akan hasil pertanian,
salah satunya adalah kacang-kacangan. Kacang-kacangan sebagai bahan pangan
sumber energi dan protein sudah lama dimanfaatkan oleh penduduk Asia, Afrika,
Amerika Latin, dan negara lainnya.
Di Indonesia terdapat lebih dari 12.000 jenis kacang-kacangan, di
antaranya adalah kacang tanah, kacang hijau, kacang merah, kapri, koro, dan
kedelai.Berikut adalah kandungan yang terdapat dalam kacang hijau:
- Tinggi
protein
Kacang hijau merupakan sumber alternatif protein nabati. Kacang hijau mengandung protein tinggi sebanyak 7 gr/100 gr. Protein yang terkandung memiliki asam amino lengkap. Protein pada kecambah kacang hijau sudah berkurang jumlahnya yaitu hanya 3 gr/100 gr, tetapi asam aminonya sebagian dalam bentuk bebas yang cepat diserap tubuh.
- Tinggi
kandungan serat
Kacang hijau memiliki kandungan serat yang tinggi sekitar 7,6 gr/100 gr. Kandungan serat ini mencukupi kebutuhan serat harian Anda sebesar 30%. Serat berguna untuk membantu melancarkan pencernaan dan mencegah konstipasi.
- Rendah
karbohidrat
Karbohidrat yang terkandung dalam kacang hijau adalah 19 gr/100 gr.
- Mengandung
asam lemak esensial
Asam lemak esensial yang terkandung dalam kacang hijau adalah omega-3 (0,9 mg/100 gr) dan omega-6 (119 mg/100 gr). Omega 3 merupakan asam lemak yang berguna untuk menurunkan kolesterol dalam darah.
- Rendah
lemak
Sangat baik bagi orang yang ingin menghindari konsumsi lemak tinggi. Kadar lemak yang rendah dalam kacang hijau menyebabkan bahan makanan atau minuman yang terbuat dari kacang hijau tidak mudah tengik, sebab kacang hijau hampir tidak mengandung lemak.
- Kaya
vitamin
Kacang hijau mengandung asam folat dan vitamin B1 (thiamin) yang tinggi. Asam folat sebanyak 159 µg/100 gr dan thiamin sebesar 0,2 mg/100 gr. Selain itu juga kaya vitamin B lain, seperti riboflavin, B6, asam pantothenat, serta niasin. Vitamin yang terkandung didalamnya membantu meningkatkan energi dan metabolisme.
- Kaya
mineral
Kacang hijau kaya akan mineral, dalam 100 gramnya mengandung seperti potasium (266 mg), phosphorus (99 mg), manganese (48 mg), kalsium (27 mg), magnesium (0,3 mg), besi (1,4 mg), zinc (0,8 mg), selenium (2,5 µg).
- Kaya
enzim aktif
Kacang hijau yang sedang dalam masa perkecambahan. Kaya akan enzim aktif seperti amilase yang meningkatkan penyerapan dan pembentukan energi. Enzim ini rusak pada suhu diatas 400 C, hindari pemanasan dengan suhu tinggi.
- Kaya
antioksidan
Kecambah kacang hijau memiliki kandungan fitosterol (15 mg/100 gr) yang berfungsi sebagai antioksidan.
Penelitian di National Institute of Molecular Biology and Biotechnology (BIOTECH) di UP Los Baños, Filipina mengungkapkan bahwa dari air kelapa dapat diekstrak hormon yang kemudian dibuat suatu produk suplemen disebut cocogro.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk hormon dari air kelapa ini mampu meningkatkan hasil kedelai hingga 64%, kacang tanah hingga 15% dan sayuran hingga 20-30%. Dengan kandungan unsur kalium yang cukup tinggi, air kelapa dapat merangsang pembungaan pada anggrek seperti dendrobium dan phalaenopsis. Untuk itu, peneliti tertarik meneliti tentang “Pengaruh Air Kelapa Terhadap Kecepatan Perkecambahan Kacang Hijau”.
D. Hipotesa
Berdasarkan uraian dalam kajian pustaka diatas penulis mempunyai hipotesa bahwa pemberian air kelapa sebagai media penyiraman biji kacang hijau dapat mempengaruhi kecepatan perkecambahan biji kacang hijau. Dimana kacang hijau yang disiram dengan air kelapa proses perkecambahannya lebih cepat dibandingkan dengan kacang hijau yang disiram dengan air biasa (PDAM).
BAB III
RANCANGAN PENELITIAN
A.
Setting
Penelitian
ini dilaksanakan selama 5 hari, sejak 15 Agustus 2013. Data juga diambil
berturut-turut selama proses penelitian berlangsung. Penelitian ini
dilaksanakan di Jl. Sidoresmo Dalam XI/30A – tepatnya diteras rumah saya.
B.
Populasi dan Sampel
Populasi
: Biji kacang hijau
Sampel
: 6 biji kacang hijau
C. Variabel
a. Variable bebas: 1. Air kelapa
2. Air PDAM
b. variable
terikat: 1. Kecepatan perkecambahan
c. variable
terkontrol: 1. Jumlah biji kacang
hijau
2. jumlah media tanam (kapas)
3. suhu
4. cahaya
5. kelembaban
D.
Rancangan penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen. Sebab dalam memperoleh
data penelitian, peneliti melakukan percobaan langsung untuk mengetahui dan menganalisis adakah pengaruh kecepatan perkecambahan
antara kacang hijau yang disiram dengan air biasa (PDAM) dengan air kelapa.
Penelitian
dengan pendekatan eksperimen adalah suatu penelitian yang berusaha mencari
pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang
terkontrol secara ketat (Tuckman dalam Cahyadi, 2006).
Peneliti
memutuskan untuk menggunakan jenis penelitian eksperimen karena cocok untuk
memecahkan masalah yang dihadapi sehingga nantinya dapat memperoleh kesimpulan
yang benar dan tidak menyimpang dari teori.
E. Prosedur Kerja
a.
Alat
dan Bahan:
1. 2
gelas air mineral bekas yang bersih.
2. 6
biji kacang hijau.
3. 4
lembar kapas.
4. Air
PDAM selama 5 hari @ 1 sendok
5. Air
kelapa segar selama 5 hari @ 1 sendok
b.
Cara
Kerja
1. Masukkan
kapas ke dalam gelas air mineral bekas @ 2 lembar kapas.
2. Masukkan
biji kacang hijau kedalam gelas yang telah diberi kapas @ 3 biji kacang hijau.
3. Siram
salah satu gelas yg telah terisi kapas dan kacang hijau dengan air kelapa dan
yang lainnya dengan air PDAM. Jangan lupa untuk menandai gelasnya, agar tidak
keliru mana yang disiram dengan air kelapa dan mana yang disiram dengan air
PDAM.
4. Siramlah
biji-biji kacang hijau tersebut dengan teratur selama masa penelitian (1 sendok
air kelapa/air PDAM setiap hari).
5. Amatilah
perkembangannya dengan rutin.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A.
Data Penelitian
Perkecambahan
Hari Ke:
|
Jenis Media Penyiraman
|
|
Air Kelapa
|
Air PDAM
|
|
1
|
X
|
X
|
2
|
X
|
V
|
3
|
X
|
V
|
4
|
X
|
V
|
5
|
X
|
V
|
Keterangan:
X = Tidak tumbuh
V =
Tumbuh / berkecambah
B.
Analisa Data
Dari table diatas, dapat dilihat
bahwasanya biji kacang hijau yang di siram dengan air PDAM berkecambah lebih
cepat dibandingkan dengan biji kacang hiajau yang disiram dengan air kelapa. Bahkan,
biji kacang hijau yang disiram dengan air kelapa tidak berkecambah sama sekali.
Penulis menduga, factor yang mempengaruhi tidak berkecambahnya biji kacang
hijau yang disiram dengan air kelapa tidak dapat berkecambah dikarenakan air
kelapa yang disiramkan ke biji kacang hijau mengalami pembusukan. Hal ini
disebabkan air kelapa tidak dapat bertahan di udara bebas dengan lama. Penulis juga
menduga, air kelapa yang telah membusuk mengandung suatu zat yang dapat menghambat
proses perkecambahan biji kacang hijau.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan penulis, dapat
disimpulkan bahwasanya air kelapa berpengaruh terhadap kecepatan perkecambahan
biji kacang hijau. Dimana, biji kacang hiajau yang disiram dengan air kelapa
tidak dapat tumbuh.
B.
Saran
Sebaiknya percobaan
dilakukan dalam waktu yang lebih lama agar terlihat lebih jelas dan lebih
detail dalam menyimpulkanperbedaan kecepatan perkecambahan biji kacang hijau
yang disiram dengan air kelapa dengan air PDAM. Juga peralatan yang lebih
komplit dan modern.
DAFTAR PUSTAKA
(http://virus.web.id/pengaruh-jenis-media-air-perendaman-dan-intensitas-cahayaterhadap-laju-pertumbuhan/)
Langganan:
Postingan (Atom)