RSS

Kamis, 26 September 2013

My Flash avi)

Selasa, 17 September 2013

Kajian Ilmiah: Paradigma Ikhlas



Pernah tidak kita berpikir tentang makna dari ikhlas?. Banyak orang mengatakan bahwasanya ikhlas adalah rasa tidak mengharapkan balasan ataupun imbalan dari siapapun  ketika kita telah melakukan suatu kebaikan kepada orang lain. Apakah salah ketika kita mengharapkan pahala dari Allah SWT ketika kita telah melaksankan segala perintah-Nya?. Apakah ketika kita  mengharapkan surga berarti kita tidak ikhlas dalam melaksanakan perintah-Nya?
Sebelum membahasnya lebih jauh, mari kita tinjau maknanya.
Secara terminologi:
Ikhlas adalah bersih hati atau tulus hati. (Kamus Besar Indonesia)

1.       Tinjauan Al Qur’an:
Dalam Qs. Al Hadid (57):21, Allah berfirman yang artinya:
“Berlombal-lombalah kamu untuk mendapatkan ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Itulahkarunia Allah, yang diberikan kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.”
Dari ayat diatas terlihat sekali bahwasanya mengharapkan surga bukanlah suatu hal yang keliru. Justru Allah memerintahkan umat muslim untuk berlomba-lomba mendapatkannya.

2.       Tinjauan Logika:
                Analoginya, jikalau disebutkan bahwasanya mengharapkan surga dalam menjalankan perintahNya adalah suatu hal yang tidak benar. Hal itu sama seperti kita dilarang mengharapkan gaji dalam pekerjaan kita. Padahal satu;satunya motivasi kita untuk bekerja adalah untuk mendapatkan gaji dan dari gaji tersebut kiita dapat menghidupi diri kita sendiri, keluarga, dan orang banyak.
                Hal diatas sama halnya dengan surga. Justru Allah ‘memunculkan ide’ surga dan neraka sebagai sistem reward and punishment agar menusia senantiasa termotivasi untuk menjalankan perintah dan menjauhi laranganNya. Karena Allah menciptakan manusia mempunyai fitrah yang selalu menginginkan kebahagiaan. Bayangkan ketika Allah tidak menggunakan strategi reward and punishment, bisa saya pastikan manusia akan bertindak semaunya. Melakukan kerusakan dan manusia tidak menggubris perintah Allah. Hal itu sangatlah logis, karena untuk apa kita menjalankan perintahNya jikalau ketika kita tidak menjalankan perintahNya kita tidak akan merugi dan begitupun sebaliknya.
Dari kedua tinjauan diatas, dapat saya simpulkan bahwa mengharapkan  pahala dan mengharapkan surga bukan berarti kita tidak Ikhlas dam menjalankan peritah Allah SWT.

Kamis, 22 Agustus 2013

Karya Tulis Ilmiah: Pengaruh Air Kelapa Terhadap Kecepatan Perkecambahan



BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah.
Bagian paling bernilai ekonomi adalah bijinya. Biji kacang hijau direbus hingga lunak dan dimakan sebagai bubur atau dimakan langsung. Biji matang yang digerus dan dijadikan sebagai isi onde-onde, bakpau, atau gandas turi. Kecambah kacang hijau menjadi sayuran yang umum dimakan di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara dan dikenal sebagai tauge. Kacang hijau bila direbus cukup lama akan pecah dan pati yang terkandung dalam bijinya akan keluar dan mengental, menjadi semacam bubur. Tepung biji kacang hijau, disebut di pasaran sebagai tepung hunkue, digunakan dalam pembuatan kue-kue dan cenderung membentuk gel. Tepung ini juga dapat diolah menjadi mi yang dikenal sebagai soun.
Kacang hijau memiliki kandungan protein yang cukup tinggi dan merupakan sumber mineral penting, antara lain kalsium dan fosfor. Sedangkan kandungan lemaknya merupakan asam lemak tak jenuh.
Kandungan kalsium dan fosfor pada kacang hijau bermanfaat untuk memperkuat tulang. Kacang hijau juga mengandung rendah lemak yang sangat baik bagi mereka yang ingin menghindari konsumsi lemak tinggi. Kadar lemak yang rendah dalam kacang hijau menjadikan bahan makanan atau minuman yang terbuat dari kacang hijau tidak mudah berbau.
Lemak kacang hijau tersusun atas 73% asam lemak tak jenuh dan 27% asam lemak jenuh. Umumnya kacang-kacangan memang mengandung lemak tak jenuh tinggi. Asupan lemak tak jenuh tinggi penting untuk menjaga kesehatan jantung.
Kacang hijau mengandung vitamin B1 yang berguna untuk pertumbuhan dan vitalitas pria. Maka kacang hijau dan turunannya sangat cocok untuk dikonsumsi oleh mereka yang baru menikah.
Kacang hijau juga mengandung multi protein yang berfungsi mengganti sel mati dan membantu pertumbuhan sel tubuh, oleh karena itu anak-anak dan wanita yang baru saja bersalin dianjurkan untuk mengkonsumsinya.
Karena kandungannya banyak bermanfaat bagi tubuh,  kacang hijau banyak dikonsumsi, baik diolah menjadi bubur  hingga kecambahnya pun biasa digunakan untuk menu masakan.
            Dalam menanam kecambah kacang hijau, cairan sangatlah dibutuhkan dalam pertumbuhannya, sehingga memerlukan penyiraman dengan teratur. Banyak sekali media yang dapat digunakan masyarakat dalam menyiram tanaman kacang hijau, salah satunya adalah air kelapa.
            Hasil penelitian menunjukkan bahwa air kelapa kaya akan potasium (kalium) hingga 17 %. Selain kaya mineral, air kelapa juga mengandung gula antara 1,7 sampai 2,6 % dan protein 0,07 hingga 0,55 %. Mineral lainnya antara lain natrium (Na), kalsium (Ca), magnesium (Mg), ferum (Fe), cuprum (Cu), fosfor (P) dan sulfur (S). Disamping kaya mineral, air kelapa juga mengandung berbagai macam vitamin seperti asam sitrat, asam nikotinat, asam pantotenal, asam folat, niacin, riboflavin, dan thiamin. Terdapat pula 2 hormon alami yaitu auksin dan sitokinin sebagai pendukung pembelahan sel embrio kelapa.
Penelitian di National Institute of Molecular Biology and Biotechnology (BIOTECH) di UP  Los Baños, Filipina mengungkapkan bahwa dari air kelapa dapat diekstrak hormon yang kemudian dibuat suatu produk suplemen disebut cocogro.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk hormon dari air kelapa ini mampu meningkatkan hasil kedelai hingga 64%, kacang tanah hingga 15% dan sayuran hingga 20-30%. Dengan kandungan unsur kalium yang cukup tinggi, air kelapa dapat merangsang pembungaan pada anggrek seperti dendrobium dan phalaenopsis. Untuk itu, peneliti tertarik meneliti tentang “Pengaruh Air Kelapa Terhadap Kecepatan Perkecambahan Kacang Hijau”.
B.    Rumusan Masalah
       Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
a.                  Adakah pengaruh air kelapa terhadap kecepatan perkecambahan biji kacang hijau?
b.                  Jikalau ya, bertambah cepat, lambat, ataukah tidak tumbuh sama sekali?
C.   Tujuan Penelitian
       Berdasarkan uraian rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.
a.         Untuk mengetahui dan menganalisis adakah pengaruh kecepatan perkecambahan antara kacang hijau yang disiram dengan air biasa (PDAM) dengan air kelapa.
b.        Untuk mengetahui dan menganalisis perbandingan laju perkecambahan antara kacang hijau yang disiram dengan air biasa (PDAM) dengan air kelapa.


D.   Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian yang peneliti lakukan adalah sebagai berikut:
  1. Dapat menerapkan penanaman kacang hijau yang lebih efektif dan efisien.
  2. Bagi para petani, dapat digunakan sebagai pedoman dalam pembudidayaan kacang hijau.



BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.   Perkecambahan
Perkecambahan adalah tumbuhnya embrio dalam biji secara perlahan menjadi tumbuhan dewasa. Adapun tahapan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan sehingga terjadinya perkecambahan adalah sebagai berikut.
1.      Pembelahan sel : Jumlah bertambah banyak
2.      Spesialisasi                   : Sel-sel yang sejenis berkelompok
3.      Diferensiasi sel  : Sel-sel mengalami perbedaan bentuk dan fungsi
4.      Organogenesis sel         : Proses pembentukkan organ-organ tumbuhan
5.      Morfogenesis sel           : Organ satu dengan yang yang lain memiliki kekhususan dalam bentuk dan fungsi
6.      Perkecambahan            : Proses pertumbuhan biji menjadi makhluk hidup baru
Urutan proses perkecambahan diawali dengan proses imbibisi, yaitu masuknya air kedalam biji. Kemudian dilanjutkan dengan aktifnya enzim-enzim untuk proses metabolisme yang digunakan untuk membongkar cadangan makanan dalam kotiledon/endosperm. Hasil pembongkaran tersebur berupa sumber energi sebagai bahan penyusun komponen sel dan pertumbuhan embrio. Selanjutnya embrio tumbuh dan berkembang.
Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dibedakan atas dua tipe, yaitu perkecambahan hipogeal dan perkecambahan epigeal.
1.   Perkecambahan Hipogeal
Apabila terjadi pembentangan ruas batang teratas atau epikotil sehingga daun lembaga tertarik ke atas tanah tetapi kotiledon tetap di dalam tanah.  Contoh: perkecambahan pada biji kacang tanah dan kacang kapri.

2.   Perkecambahan Epigeal
Apabila terjadi pembentangan ruas batang di bawah daun lembaga atau hipokotil sehingga mengakibatkan daun lembaga dan kotiledon terangkat ke atas tanah. Contoh: perkecambahan pada biji buncis dan biji jarak.

B.    Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkecambahan Tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan juga dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
1.      Faktor Internal
a)      Genetik (hereditas)
Gen adalah faktor pembawa sifat menurun yang terdapat dalam sel makhluk hidup. Gen bekerja untuk mengkodekan aktivitas dan sifat yang khusus dalam pertumbuhan dan perkembangan.
b)      Enzim
Enzim merupakan suatu makromolekul (protein) yang mempercepat suatu reaksi kimia dalam tubuh makhluk hidup (biokatalisator). Suatu rangkaian reaksi dalam tubuh makhluk hidup tidak dapat berlangsung hanya melibatkan satu jenis enzim. Perbedaan jenis gen menyebabkan terjadinya perbedaan respons pertumbuhan terhadap kondisi lingkungan yang sama.
c)      Hormon (fitohormon)
Hormon merupakan zat pengatur tumbuh, yaitu molekul organik yang dihasilkan oleh satu bagian tumbuhan dan ditransportasikan ke bagian lain yang dipengaruhinya. Hormon dalam konsentrasi rendah menimbulkan respons fisiologis. Terdapat 2 kelompok hormon yaitu
a. Hormon pemicu pertumbuhan (auksin, giberelin dan sitokinin)
b.  Hormon penghambat pertumbuhan (asam absisat, gas etilen, hormon kalin dan asam traumalin)
1)      Hormon Auksin
Asal kata : Bahasa Latin
Penemu : Fritz Went (peneliti asal belanda)
Objek penelitian : Rumput (Avena sativa)
Hasil penelitian : mengekstraks zat pengatur fototropisme pada tumbuhan rumput
Kesimpulan : auksin banyak diproduksi di jaringan meristem. Kadar auksin dipengaruhi oleh cahaya matahari, dan auksin mempengaruhi percepatan pembelahan sel pada daerah meristem apikal
Struktur auksin yang paling dikenal adalah IAA (Indol Acetik acid), yang mirip dengan asam amino triptophan. Aktivitasnya dihambat oleh cahaya matahari. Auksin disintesis di meristem apikal, daun-daun muda dan biji. Fungsi hormon auksin yaitu, merangsang pemanjangn sel pada daerah titik tumbuh, merangsang pembentukkan akar, merangsang pembentukkan buah tanpa biji (partenokarpi), merangsang differensiasi jaringan pembuluh, merangsang absisi (pengguguran pada daun) dan berperan dalam dominansi apikal.
2)      Hormon Giberelin
Asal kata : Bahasa Latin
Penemu : Ewiti. Kurosawa
Objek penelitian : Tanaman padi (Oryza sativa) yang terkena penyakit foolish seedling (tanaman pucat dan luar biasa panjang) dan jamur Gibberella fujikuroi
Hasil penelitian : mengisolasi giberelin dari jamur Gibberella fujikuroi, yang diberi nama giberelin (GA/Giberelic acid)
Kesimpulan : pemanfaatan giberelin secara umum menyebabkan pertumbuhan raksasa
Fungsi giberelin adalah merangsang pemanjangan batang dan pembelahan sel, merangsang perkecambahan biji, memecah dormansi biji dan merangsang pembungaan dan pembuahan.
3)      Hormon Sitokinin
Asal kata : Bahasa Latin
Penemu : Van Overbeek
Objek penelitian : pertumbuhan embrio dan air kelapa muda
Hasil penelitian : mengisolasi zat yang menyebabkan pembelahan sel (sitokinesis) yang disebut kinetin
Jenis : Kinetin, Zeatin (pada jagung) benzil amino purin
Kesimpulan : pemanfaatan sitokinin secara umum menyebabkan pertumbuhan tunas-tunas samping (lateral) sehingga tanaman menjadi rimbun
Fungsi sitokinin bersama auksin dan giberelin adalah merangsang pembelahan dan pemanjangan sel, menghambat dominansi apikal oleh auksin, merangsang pertumbuhan kuncup lateral, merangsang pemanjangan titik tumbuh, mematahkan dormansi biji serta merangsang pertumbuhan embrio, merangsang pembentukan akar cabang, menghambat pertumbuhan akar adventive, menghambat proses penuaan (senescence) daun, bunga dan buah dengan cara mengontrol proses kemunduran yang menyebabkan kematian sel-sel daun.
4)      Hormon Asam Absisat (ABA)
Asal kata : Bahasa Latin
Penemu : P.F. Wareing dan F.T. Addicott
Objek penelitian : buah kapas
Hasil penelitian : Mendorong terjadinya perontokkan (absisi) pada tumbuhan
Jenis : Kinetin, Zeatin (pada jagung) benzil amino purin
Kesimpulan : hormon yang menyebabkan kerontokan ada saun dan buah
Fungsi hormon Asam Absisat (ABA) adalah mengurangi kecepatan pembelahan dan pemanjangan di daerah titik tumbuh, memacu pengguguran daun pada saat kemarau untuk mengurangi penguapan air, membantu menutup stomata daun untuk mengurangi penguapan, mengurangi kecepatan pembelahan dan pemanjangan sel bahkan menghentikannya, memicu berbagai jenis sel tumbuhan untuk menghasilkan gas etilen dan memacu dormansi biji agar tidak berkecambah.
5)      Hormon Gas Etile
Asal kata : Bahasa Latin
Penemu : R. Gene (1934)
Objek penelitian : buah yang masak
Hasil penelitian : Gas etilen mempercepat pemasakan buah
Jenis : hormon tumbuhan yang berbentuk gas
Kesimpulan : Pembentukkan gas etilen dipengaruhi oleh O2 dan dihambat oleh CO2
Fungsi hormon gas etilen adalah mempercepat pematangan buah, menghambat pemanjangan akar, batang dan pembungaan, menyebabkan pertumbuhan batang menjadi kokoh dann tebal, merangsang proses absisi, interaksi antara etilen dengan auksin memacu proses pembungaan dan interaksi antara etilen dengan giberelin mengontrol rasio bunga jantan dengan bunga betina pada tumbuhan monoceus.
6)      Hormon Luka/Kambium luka/Asam Traumalin
Hormon yang merangsang sel-sel daerah luka menjadi bersifat meristematik sehingga mampu mengadakan penutupan bagian yang luka. Vitamin B12 (riboflavin), piridoksin (vit. B6) asam ascorbat (vit. C), thiamin (vitamin B1), asam nikotinat merupakan jenis vitamin yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan pertumbuhan dan perkembangan. Vitamin berperan sebagai kofaktor.
7)      Hormon Kalin
Dihasilkan pada jaringan meristem. Memacu pertumbuhan organ tubuh tumbuhan Jenisnya adalah:
·        Fitokalin : memacu pertumbuhan daun
·        Kaulokalin: memacu pertumbuhan batang
·        Rhizokalin: memacu pertumbuhan akar
·        Anthokalin: memacu pertumbuhan bunga dan buah
Florigen hormon tumbuhan yang khusus merangsang pembentukan bunga.
2.      Faktor Eksternal
a)      Unsur Hara
Kebutuhan unsur hara untuk proses pertumbuhan dan perkembangan adalah sebagai berikut.
1)      Unsur makro
2)      Unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah banyak: C, H, O, N, S, P K, S, Ca, dan Mg
3)      Unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit: Fe, B, Mn, Cu, Zn, Mo, Cl dan Ni
4)      Unsur karbon diambil tumbuhan dalam bentuk CO2
5)      Unsur hidrogen diambil tumbuhan dalam bentuk H2O
6)      Oksigen diambil tumbuhan dalam bentuk CO2, H2O dan O2
7)      Unsur C, H, dan O merupakan unsur utama penyusun Karbohidrat, lemak dan protein.
Gejala kekurangan unsur hara disebut defisiensi.
b)      Suhu
Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh suhu. Suhu yang baik untuk pertumbuhan adalah suhu optimum. Pertumbuhan dan perkembangan akan terhambat bila berada pada suhu minimum dan maksimum. Vernalisasi adalah peningkatan perkecambahan atau pembungaan oleh suhu rendah. Istilah vernalisasi diperkenalkan oleh Trofim Denisovich Lysako tahun 1920.
c)      Kelembaban
Kelembaban tanah dan kelembaban udara mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Tanah yang lembab dan udara yang kering mempercepat pertumbuhan dan perkembangan.
d)      Cahaya
Cahaya (merah, biru, nila dan violet) berperan sebagai sumber energi dalam proses fotosintesis. Pertumbuhan kecambah ditempat yang teduh akan berlangsung cepat, tetapi abnormal. Daun tanaman yang terkena cahaya lebih kecil dan mesofilnya lebih tebal dibandingkan yang sedikit mendapat cahaya. Stomata tanaman yang terkena cahaya ukurannya kecil dengan jumlah yang banyak dibandingkan yang sedikit mendapat cahaya
Akar tanaman yang terkena cahaya lebih lebat dibandingkan yang sedikit mendapat cahaya.
Efek fotoperiodisme, merupakan respon tumbuhan terhadap panjang pendek sinar matahari. Fotoperiodisme pada tumbuhan dikendalikan oleh fitokrom (Sterling B. Hendrik). Berdasarkan respos tumbuhan terhadap panjang pendeknya waktu penyinaran, tumbuhan dibedakan atas:
1)      Tumbuhan hari pendek (short day plant)
Tumbuhan yang berbunga ketika siang hari kurang dari 12 jam.
2)      Tumbuhan hari panjang (long day plant)
Tumbuhan yang berbunga ketika siang hari lebih panjang dari 12 jam.
3)      Tumbuhan hari netral (neutral day plant)
Tumbuhan yang berbunga tidak dipengaruhi oleh panjang pendeknya penyinaran matahari.
e)      Air
Air merupakan senyawa yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Air sebagai pelarut unsur hara dalam tanah, dan memelihara temperatur tanah. Pertumbuhan berlangsung efektif pada malam hari, karena kandungan air dalam tumbuhan lebih tinggi dari pada siang hari.
f)        pH
pH sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Pada kondisi pH normal, kandungan unsur-unsur yang diperlukan seperti Ca, Mg, P dan K cukup tersedia. pH asam memiliki kandungan unsur Al, Mo, Zn yang dapat meracuni tumbuhan
  
.C. Kacang Hijau

Kerajaan:
Divisi:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
V. radiata


Indonesia adalah negara agraris yang sangat kaya akan hasil pertanian, salah satunya adalah kacang-kacangan. Kacang-kacangan sebagai bahan pangan sumber energi dan protein sudah lama dimanfaatkan oleh penduduk Asia, Afrika, Amerika Latin, dan negara lainnya.
Di Indonesia terdapat lebih dari 12.000 jenis kacang-kacangan, di antaranya adalah kacang tanah, kacang hijau, kacang merah, kapri, koro, dan kedelai.Berikut adalah kandungan yang terdapat dalam kacang hijau:
  • Tinggi protein
    Kacang hijau merupakan sumber alternatif protein nabati. Kacang hijau mengandung protein tinggi sebanyak 7 gr/100 gr. Protein yang terkandung memiliki asam amino lengkap. Protein pada kecambah kacang hijau sudah berkurang jumlahnya yaitu hanya 3 gr/100 gr, tetapi asam aminonya sebagian dalam bentuk bebas yang cepat diserap tubuh.
  • Tinggi kandungan serat
    Kacang hijau memiliki kandungan serat yang tinggi sekitar 7,6 gr/100 gr. Kandungan serat ini mencukupi kebutuhan serat harian Anda sebesar 30%. Serat berguna untuk membantu melancarkan pencernaan dan mencegah konstipasi.
  • Rendah karbohidrat
    Karbohidrat yang terkandung dalam kacang hijau adalah 19 gr/100 gr.
  • Mengandung asam lemak esensial
    Asam lemak esensial yang terkandung dalam kacang hijau adalah omega-3 (0,9 mg/100 gr) dan omega-6 (119 mg/100 gr). Omega 3 merupakan asam lemak yang berguna untuk menurunkan kolesterol dalam darah.
  • Rendah lemak
    Sangat baik bagi orang yang ingin menghindari konsumsi lemak tinggi. Kadar lemak yang rendah dalam kacang hijau menyebabkan bahan makanan atau minuman yang terbuat dari kacang hijau tidak mudah tengik, sebab kacang hijau hampir tidak mengandung lemak.
  • Kaya vitamin
    Kacang hijau mengandung asam folat dan vitamin B1 (thiamin) yang tinggi. Asam folat sebanyak 159 µg/100 gr dan thiamin sebesar 0,2 mg/100 gr. Selain itu juga kaya vitamin B lain, seperti riboflavin, B6, asam pantothenat, serta niasin. Vitamin yang terkandung didalamnya membantu meningkatkan energi dan metabolisme.
  • Kaya mineral
    Kacang hijau kaya akan mineral, dalam 100 gramnya mengandung seperti potasium (266 mg), phosphorus (99 mg), manganese (48 mg), kalsium (27 mg), magnesium (0,3 mg), besi (1,4 mg), zinc (0,8 mg), selenium (2,5 µg).
  • Kaya enzim aktif
    Kacang hijau yang sedang dalam masa perkecambahan. Kaya akan enzim aktif seperti amilase yang meningkatkan penyerapan dan pembentukan energi. Enzim ini rusak pada suhu diatas 400 C, hindari pemanasan dengan suhu tinggi.
  • Kaya antioksidan
    Kecambah kacang hijau memiliki kandungan fitosterol (15 mg/100 gr) yang berfungsi sebagai antioksidan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa air kelapa kaya akan potasium (kalium) hingga 17 %. Selain kaya mineral, air kelapa juga mengandung gula antara 1,7 sampai 2,6 % dan protein 0,07 hingga 0,55 %. Mineral lainnya antara lain natrium (Na), kalsium (Ca), magnesium (Mg), ferum (Fe), cuprum (Cu), fosfor (P) dan sulfur (S). Disamping kaya mineral, air kelapa juga mengandung berbagai macam vitamin seperti asam sitrat, asam nikotinat, asam pantotenal, asam folat, niacin, riboflavin, dan thiamin. Terdapat pula 2 hormon alami yaitu auksin dan sitokinin sebagai pendukung pembelahan sel embrio kelapa.
Penelitian di National Institute of Molecular Biology and Biotechnology (BIOTECH) di UP  Los Baños, Filipina mengungkapkan bahwa dari air kelapa dapat diekstrak hormon yang kemudian dibuat suatu produk suplemen disebut cocogro.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk hormon dari air kelapa ini mampu meningkatkan hasil kedelai hingga 64%, kacang tanah hingga 15% dan sayuran hingga 20-30%. Dengan kandungan unsur kalium yang cukup tinggi, air kelapa dapat merangsang pembungaan pada anggrek seperti dendrobium dan phalaenopsis. Untuk itu, peneliti tertarik meneliti tentang “Pengaruh Air Kelapa Terhadap Kecepatan Perkecambahan Kacang Hijau”.
D. Hipotesa
            Berdasarkan uraian dalam kajian pustaka diatas penulis mempunyai hipotesa bahwa pemberian air kelapa sebagai media penyiraman biji kacang hijau dapat mempengaruhi kecepatan perkecambahan biji kacang hijau. Dimana kacang hijau yang disiram dengan air kelapa proses perkecambahannya lebih cepat dibandingkan dengan kacang hijau yang disiram dengan air biasa (PDAM).

BAB III
RANCANGAN PENELITIAN
A.     Setting

Penelitian ini dilaksanakan selama 5 hari, sejak 15 Agustus 2013. Data juga diambil berturut-turut selama proses penelitian berlangsung. Penelitian ini dilaksanakan di Jl. Sidoresmo Dalam XI/30A – tepatnya diteras rumah saya.

B. Populasi dan Sampel
            Populasi           : Biji kacang hijau
            Sampel            : 6 biji kacang hijau

C.     Variabel
a.       Variable bebas:          1. Air kelapa
             2. Air PDAM

b. variable terikat:             1. Kecepatan perkecambahan

c. variable terkontrol:        1. Jumlah biji kacang hijau
2. jumlah media tanam (kapas)
3. suhu
4. cahaya
5. kelembaban





D.    Rancangan penelitian

       Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen. Sebab dalam memperoleh data penelitian, peneliti melakukan percobaan langsung untuk mengetahui dan menganalisis adakah pengaruh kecepatan perkecambahan antara kacang hijau yang disiram dengan air biasa (PDAM) dengan air kelapa.
      Penelitian dengan pendekatan eksperimen adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat (Tuckman dalam Cahyadi, 2006).
       Peneliti memutuskan untuk menggunakan jenis penelitian eksperimen karena cocok untuk memecahkan masalah yang dihadapi sehingga nantinya dapat memperoleh kesimpulan yang benar dan tidak menyimpang dari teori.

E.     Prosedur Kerja
a.      Alat dan Bahan:
1.      2  gelas air mineral bekas yang bersih.
2.      6 biji kacang hijau.
3.      4 lembar kapas.
4.      Air PDAM selama 5 hari @ 1 sendok
5.      Air kelapa segar selama 5 hari @ 1 sendok

b.      Cara Kerja
1.      Masukkan kapas ke dalam gelas air mineral bekas @ 2 lembar kapas.
2.      Masukkan biji kacang hijau kedalam gelas yang telah diberi kapas @ 3 biji kacang hijau.
3.      Siram salah satu gelas yg telah terisi kapas dan kacang hijau dengan air kelapa dan yang lainnya dengan air PDAM. Jangan lupa untuk menandai gelasnya, agar tidak keliru mana yang disiram dengan air kelapa dan mana yang disiram dengan air PDAM.
4.      Siramlah biji-biji kacang hijau tersebut dengan teratur selama masa penelitian (1 sendok air kelapa/air PDAM setiap hari).
5.      Amatilah perkembangannya dengan rutin.





BAB IV
HASIL PENELITIAN

A.    Data Penelitian

Perkecambahan
Hari Ke:
Jenis Media Penyiraman

Air Kelapa
Air PDAM
1
X
X
2
X
V
3
X
V
4
X
V
5
X
V

Keterangan:     X = Tidak tumbuh
                        V  =  Tumbuh / berkecambah
B.     Analisa Data
Dari table diatas, dapat dilihat bahwasanya biji kacang hijau yang di siram dengan air PDAM berkecambah lebih cepat dibandingkan dengan biji kacang hiajau yang disiram dengan air kelapa. Bahkan, biji kacang hijau yang disiram dengan air kelapa tidak berkecambah sama sekali. Penulis menduga, factor yang mempengaruhi tidak berkecambahnya biji kacang hijau yang disiram dengan air kelapa tidak dapat berkecambah dikarenakan air kelapa yang disiramkan ke biji kacang hijau mengalami pembusukan. Hal ini disebabkan air kelapa tidak dapat bertahan di udara bebas dengan lama. Penulis juga menduga, air kelapa yang telah membusuk mengandung suatu zat yang dapat menghambat proses perkecambahan biji kacang hijau.



BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan penulis, dapat disimpulkan bahwasanya air kelapa berpengaruh terhadap kecepatan perkecambahan biji kacang hijau. Dimana, biji kacang hiajau yang disiram dengan air kelapa tidak dapat tumbuh.
B.     Saran
Sebaiknya percobaan dilakukan dalam waktu yang lebih lama agar terlihat lebih jelas dan lebih detail dalam menyimpulkanperbedaan kecepatan perkecambahan biji kacang hijau yang disiram dengan air kelapa dengan air PDAM. Juga peralatan yang lebih komplit dan modern.


DAFTAR PUSTAKA
(http://virus.web.id/pengaruh-jenis-media-air-perendaman-dan-intensitas-cahayaterhadap-laju-pertumbuhan/)

Apakah postingan ini bermanfaat?

 
Copyright TRUTH LOVER 2009. Powered by Blogger.Designed by Ezwpthemes .
Converted To Blogger Template by Anshul .